DINAMIKA KOLABORASI: PERAN COLLABORATIVE GOVERNANCE REGIME (CGR) DALAM MITIGASI ABRASI DI PESISIR KABUPATEN BENGKALIS

Abstrak

Penelitian ini mengeksplorasi dinamika kolaborasi dalam mitigasi abrasi di Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada peran Collaborative Governance Regime (CGR) sebelum dan setelah terjadinya bencana abrasi. Pengambilan sampel melibatkan kepala desa, aparat pemerintah desa, dan anggota organisasi masyarakat kebencanaan, memastikan representasi lintas-sektor. Observasi terfokus pada interaksi dan koordinasi di tingkat lokal. Model CGR oleh Emerson et al. (2012) digunakan sebagai landasan, mengeksplorasi dimensi-dimensi kunci seperti Konteks Sistem, Penggerak, Dinamika Kolaborasi, Tindakan, serta Dampak dan Adaptasi. Teknik survei digunakan dengan menyebarkan kuesioner kepada 35 responden, membahas pemahaman mereka tentang abrasi, tingkat partisipasi dalam kebijakan mitigasi, dan persepsi terhadap efektivitas CGR. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM)-Partial Least Square (PLS) approach untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CGR memiliki peran krusial dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait abrasi serta meningkatkan partisipasi mereka dalam kebijakan mitigasi. Melalui analisis Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS), penelitian ini mengonfirmasi sejumlah hubungan kunci dalam model CGR. Hasilnya memberikan pemahaman empiris terkait dinamika kolaboratif dan pengaruh variabel-variabel kunci dalam konteks mitigasi abrasi. Implikasi temuan ini dapat membuka jalan bagi pengembangan strategi kolaboratif yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan abrasi di wilayah pesisir. Penelitian ini memberikan pandangan yang berharga bagi pengambil kebijakan dan praktisi dalam upaya mencapai keberlanjutan pesisir melalui pendekatan Collaborative Governance Regime.